Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan

Joseph’s Food Politics as Life-Keeper of Many People: A Close Rereading of Genesis 47:13–26 Karman, Yonky
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 20 No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36421/veritas.v20i2.481

Abstract

The Septuagint reading predominantly influences the interpretation of Genesis 47:13-26 (primarily v. 21). Despite a positive portrayal of Joseph, he is also seen as Pharaoh’s accomplice to enslave the Egyptian people. This connection with slavery activities contradicts the traditional image of Joseph as the life-keeper of many people. Solution for the negative portrait of Joseph usually refers to the Masoretic Text, although it is not a reference to many modern Bible translations and commentaries. The Septuagint as a reference, in this case, is indeed difficult to reject. However, that does not mean that Joseph promotes the slavery of the Egyptian people throughout the land, but rather an ancient form of state capitalism. This article draws on textual criticism, word studies, form criticism, and agricultural knowledge background in the ancient Middle East. The contribution of this research is to show that, instead of enslaving, Joseph formulated an Egyptian food politics in the larger context of Joseph’s narrative reality as the life-keeper of many people. 
Hal Kebetulan dalam Rut 2:3 Yonky Karman
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 2 No 1 (2001)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT (Southeast Asia Bible Seminary)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (15.532 KB) | DOI: 10.36421/veritas.v2i1.46

Abstract

Salah satu terjemahan yang perlu direvisi menurut Cornelius Kuswanto adalah kata “kebetulan” yang terdapat di Rut 2:3, Alkitab terbitan Lembaga Alkitab Indonesia (TB, BIS; TL “untung”).1 Menurut Kuswanto, “Rut datang ke ladang Boas kelihatannya seperti sebuah kebetulan, namun sebenarnya langkah Rut dipimpin oleh pengaturan Tuhan” (h. 137). Ia mengusulkan agar terjemahan “kebetulan” pada ayat tersebut diubah menjadi “Dan terjadilah adanya (ternyata) ia berada di tanah milik Boas” (h. 138). Untuk mendukung usulannya, Kuswanto menggunakan Rut 4:1 sebagai contoh, disertai analisis sintaktikal, yang sayangnya, tidak dilakukan untuk Rut 2:3 yang justru menjadi subjudul artikelnya, “Rut Sampai di Ladang Boas: Kebetulan atau Pengaturan Tuhan?” Oleh karena itu, paparan berikut akan mengisi kekurangan analisis leksikal, semantik, dan sedikit sintaktikal dari Rut 2:3. Sebagai catatan, penulis tidak keberatan dengan usulan Kuswanto bahwa terjemahan “kebetulan” pada Rut 4:1 seharusnya tidak ada.
Doa Yabes: Diabaikan dan Dieksploitasi  Yonky Karman
Veritas : Jurnal Teologi dan Pelayanan Vol 4 No 2 (2003)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi SAAT (Southeast Asia Bible Seminary)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (16.591 KB) | DOI: 10.36421/veritas.v4i2.117

Abstract

Akhir-akhir ini doa Yabes dipopulerkan lewat Bruce H. Wilkinson dan pelayanannya. Bukunya, Doa Yabes: Menerobos ke Hidup Penuh Berkat, amat laris, demikian juga bermacam-macam aplikasi dari buku tersebut, seperti doa Yabes untuk remaja, pemuda, untuk bahan renungan setiap hari dalam sebulan. Padahal kisah tentang Yabes di seluruh Alkitab hanya tercatat dalam dua ayat. Selain itu, banyak tokoh lain dalam Alkitab yang doanya dikabulkan. Namun belakangan ini tokoh Yabes diekspos besar-besaran meskipun banyak juga orang beranggapan bahwa doa Yabes terlalu dibesar-besarkan. Ron Gleason bahkan tidak merekomendasikan orang lain untuk membaca buku Wilkinson. Daripada kita masuk ke dalam pro-kontra yang membingungkan tentang doa Yabes, baiklah kita mempelajari teks Alkitabnya.